Sepanjang hidup, Tuhan telah mendengar salah satu doa kita yang berulang.
Sampai pada suatu masa, Juli menghampiri sambil berkata lirih “lepaslah gundahmu..pelipur laramu sudah disini”.
Maka mulai sekarang, akan ada pagi berceloteh mesra bahwa namamu adalah selamanya.
Dan diantara luasnya bumi ini, Tuhan menjatuhkan rasa pada rapatnya hati kita. Menyatukan dua manusia yang tidak sempurna dalam ketidaksamaan rasa.
Hingga akhirnya, hari yang enggan dihitung jumlahnya, doa yang kita perjuangkan bersama, kata syukur yang tidak ada habisnya.
Aku dan dirimu pernah disana
#AQhirnyaMenikah